Setrika sendiri diambil dari bahasa Belanda yaitu strijkijzer,
yang berarti cara menghilangkan kerutan dari pakaian dengan alat yang
dipanaskan. Setrika dipercaya mulai dikenal dan digunakan orang sejak
400 SM oleh bangsa Yunani. Dahulu setrika digunakan untuk membuat
lipatan-lipatan vertikal pada pakaian kebesaran yang akan digunakan
untuk melakukan upacara atau ritual tertentu. Saat itu setrika yang
digunakan oleh bangsa Romawi dinamakan dengan Prelum. Prelum ini
termasuk jenis setrika yang menggunakan teknik pressing sehingga banyak orang yang menyebutnya mirip dengan alat pembuat anggur (winepress). Sebelum setrika listrik hadir di Indonesia, masyarakat Indonesia
zaman dulu menggunakan setrika arang yang sumber panasnya diambil dari
bara api hasil pembakaran arang.
Dulu setrika jenis ini dikenal dengan sebutan setrika ayam jago, karena
terdapat aksesoris sekaligus pembuka setrika yang berupa ayam jago di
bagian depan setrikanya. Berbeda dengan setrika listrik, setrika ayam
jago dibuat dari besi yang diisi arang membara. Setrika arang ayam jago
adalah salah satu setrika antik yang paling populer pada abad 19.
Setrika ini memiliki nilai artistik yang tinggi, sehingga sampai saat
ini para kolektor benda antik selalu memburu setrika ayam jago ini untuk
dijadikan koleksinya.
Sumber : Djamandoeloe.com
Harga Penawaran :
@Rp 350.000,-
No comments:
Post a Comment